Setiap tahun menjelang Idul Fitri tiba penduduk Jakarta yang berasal dari daerah lain berbondong-bondong untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga. Kemacetan yang biasanya terjadi di jalan-jalan ibukota sekarang berpindah ke jalan-jalan luar kota. Masa-masa ini adalah masa yang paling menyenangkan untuk mereka yang tetap tinggal di ibukota selama libur Lebaran karena tidak ada kemacetan dan Jakarta sangat lengang tidak seperti yang biasa kita lihat sehar-hari.
Saya dan keluarga besar adalah satu dari sekian ribu orang yang melaksanakan tradisi mudik setiap tahun. Suatu keharusan yang sudah dijalankan sejak kakek saya masih hidup, tapi sekarang kami menjalaninya sebagai salah satu bagian dari ritual Lebaran. Kami rela berjam-jam kena macet demi melaksanan Lebaran di kota kelahiran tercinta, walaupun semua cucu lahir di Jakarta (termasuk saya) kita para cucu sudah terbiasa dengan ritual ini dan juga menjalaninya dengan senang hati. Tahun lalu perjalanan yang ditempuh dari Jakarta ke Tasik adalah 12 jam by driving... yup... 12 long hours, berangkat dari Jakarta jam 5 sore dan sampai di Tasik jam 5 pagi.. perjalanan yang sangat melelahkan. But all the fatigues was washed away with warm welcome from my grandma and some of my family who were there before us.
Di umur saya yang sudah tidak muda lagi tapi juga belum terlalu tua ini, baru 2 kali saya merayakan Lebaran di Jakarta dan rasanya tidak sama dengan merayakan Lebaran di Tasikmalaya. Pada malam takbir (malam terakhir sebelum Idul Fitri) terdengar suara takbir berkumandang di mesjid-mesjid sekitar rumah dan juga suara perang petasan antar kampung, hal yang tidak bisa dialami di Jakarta.
My grandma lives in the village called Cisayong, yup.. that's explain my blog name: Cisayong-girl... :D
Ayah dan ibu saya berasal dari desa yang sama, uhm.. menurut kabar adalah kakek saya membawa ayah saya kehadapan ibu untuk diperkenalkan.. well sekedar kenal tapi ternyata cinta bersemi dan voila... inilah saya...
Saya tidak malu mengakui bahwa orang tua saya berasal dari kota kecil, saya bangga bahwa walaupun kami sudah tinggal di Jakarta bertahun-tahun tapi masih tetap ingat akan tanah asal usul.
Ritual pulang kampung ini juga dimanfaatkan sebagai liburan sejenak dari kepenatan dan kemacetan Jakarta, senang sekali rasanya bisa menghirup udara pegunungan yang segar dan bebas dari polusi, memandangi hijaunya sawah, memancing ikan di kolam sendiri self service.. mancing ikan bakar ikan dan makan ikan.. kegiatan yang sangat menyenangkan bukan :).. Berkumpul dengan keluarga besar dan bertukar cerita juga kegiatan yang menyenangkan, tapi juga sekaligus menyeramkan dan sedikit menyebalkan.. terutama buat saya yang masih belum bisa membawa pulang seorang lelaki dengan status pasangan seumur hidup, pertanyaan yang bertubi-tubi pasti datang dan harus siap-siap dengan mental baja untuk tidak terpancing memperkeruh situasi..
Ah well... what the hell with what people say about me, saya yang paling tahu diri saya sendiri dan ini hidup saya tidak ada orang lain yang berhak mengatur saya. Jadi saya tidak akan menjadikannya sebagai beban tapi saya mencoba berfikir positif bahwa keluarga care pada saya walaupun cara yang ditunjukan sedikit menyebalkan.
Untuk tahun ini saya berdoa semoga tidak semacet tahun lalu, mudah-mudahan jarak tempuh Jakarta - Tasik bisa ditempuh dalam waktu normal 5 - 6 jam driving not 12 long hours like last year. If you happen to see arus mudik news on TV, please wave cos I might be down there stuck for hours in traffic jam :))
These photos taken on last year Idul Fitri, view from my grandma's house...
Thursday, September 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
16 comments:
I wish I had a village to go back to every lebaran *sigh*. Surabaya is not really a village. Don't you take mr. S with you this year?
Gak Nit, he might go to Papua next week for work :)
Ecky, pengen banget ke Tasik, dah puluhan tahun gak ke sana. Duuh indahnya waktu itu. Sekarang dah rame kali yee.
Kampung halaman : Bandung, gak seru banget, cuma 2 jam dari Jakarta :(
Met mudik ya, enjoy the trip & motret yang banyak buat di Flickr-nya.
Asik dong, mudik sekalian liburan!!! Pulang jangan lupa bawa ikan yaaa huehehehe...
huks pengen ikan bakar :(
@ Toni: Sok atuh pulang, udah rame dan udah gak sedingin duluuuu... dulu jam 12 siang aja masih dingin hawanya sampe males mandi sekarang jam 10 aja udah panas hehe
@ Therry: Fresh banget loh ikannya, langsung dari kolamnya :)
Ecky... he..he.. lebaran taun ini bakalan gak seru di canberra. Berhubung ibu mertua gw di jkt jagoooo banget bikin kue lebaran macam kastengel, nastar dll, gue nggak mau dijadiin perbandingan dan niat bikin kue lebaran ala canberra. Niatnya gue mau bikin afghan cookies, anzac biscuit, and rice bubbles biscuits. Tapi sejauh ini, kalo gue manggang, langsung abis semalem disantap suami gue (dan gue yang melulu laper). Hua..ha..
Paling seru emang lebaran di kampung/kota halaman! Hiks!
Ecky, selamat mudik, mudah2an perjalanan lancar ke Tasik.
Enak banget rumah nenek loe...
waaaah keliatannya enak tuh tempatnya.... met lebaran ya ecky... Minal Aidin Wal Faidzin...Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Ecky...pasti seru deh. Tasik dibandingkan kampung suami di Kuningan, pastinya lebih dingin. Hati-hati ya..:-)
Ecky met Lebaran ya, duh rumah nenek asri banget Ky. Aku se-umur2 belum pernah ke Tasik padahal disana banyak handicraft bagus2. Minal aidin, maaf lahir dan batin yeee ...
Iriii aku iriiiiiiiii ....
eh abis Lebaran kita kopdar yuks!
Selamat lebaran dan have fun mudiknya ya Ecky :)
Biasanya aku tiap tahun lebaran di Makassar karena orang tua di sana jadi serasa kampung sendiri. Tahun ini tapi lebaran di Jakarta aja, enak juga lenggang dan sepi :)
Minal aidin wal faidzin ... mohon maaf kalo (pasti) ada salah-salah selama blogging :)
Gimana 'ky... diresein dengan pertanyaan yang sama nggak tahun ini? "Masih sendiri ajaaa?" atau "Kapan kawin?" bla bla bla...
Eniwei, met Lebaran say :)
neng geulis, minal aidin ya, daku tunggu oleh-oleh ranginang ti tasik hihihi
Minal aidin ya Ki. Aku juga lebaran di Jakarta, ortu di Jakarta. Biasanya sih pada ngumpul rumah ortu karena mereka paling tua, tapi kali ini jadi PRT di rumah sendiri. Baru Minggu keluar bersama sepupu yang duda juga. Lucunya, lebarannya dari mall ke mall, karena om2 gue pada ga ada pembokat, jadi minal minulannya di mall. Agak aneh ngga seh...
Soal pertanyaan, lha bukan situ yang single aja, sini yang udah single kembali aja abis2an deh merah raportnya. Sebodo teuinglah...
waaah kok blom ada update lagi ecky??
Post a Comment